Bilamana kau dalam situasi sudah TERLALU biasa
dengan seseorang, tiada lagi saya dan awak, yang hanya adalah kau dan aku,
terkadang kita gunakan gelaran yang kasar-ditelinga-orang-tapi-manis-bagi-kita.
Sebab kita tahu, itu kita.
Bersembang topik bangang, imagine benda-benda
yang bikin kita gelak sakan, semua benda bersama -- makan, tengok wayang,
piknik, merayau tanpa arah, kongsi
cerita tentang orang yang kita tak suka, kisah sedih, kisah manis...macam-macam
benda yang kalau aku list-kan mungkin sampai ambil masa selamanya. Banyak.
Tapi entah kenapa, mungkin ini sekadar aku
yang rasa. Mungkin ini sekadar aku. Aku ulang sekadar AKU. Ya, AKU.
Tiba-tiba ‘kita’ berubah jadi asing, jauh..
kau-kau aku-aku. Mana pergi hilangnya ‘kita’?
Mungkin ada yang tidak kena pada aku,
kata-kata aku, perbuatan aku, sinis aku. Mungkin pedih untuk aku akui, tapi
sungguh, lagi pedih bila kau pergi tanpa kata. Sekadar dengan senyuman yang
nampak kepaksaan dalamnya, dengan intonasi suara yang terasa kejanggalannya. Mana
pergi ‘kita’?
Murahnya nilai sahabat -- andai status single
bertukar available itu yang membawa bersama hilangnya ‘kita’ dalam cerita
sebuah persahabatan. Sungguh, murahnya nilai itu. Murah.
Mungkin aku patut sekadar senyum, sebab aku kini tahu...
Mungkin aku patut sekadar senyum, sebab aku kini tahu...
2 comments:
suka baca entry ni.kata-kata yang sangat........tak reti nak explain tapi memang cool (Y)
thanks @sya syahirah :)
Post a Comment